Kalau lo ngebayangin kapten Barcelona era 80-an dan awal 90-an itu flamboyan, doyan spotlight, atau suka ngedumel ke wasit—sorry, lo belum kenal José Ramón Alexanko.
Kapten satu ini gak banyak gaya, gak banyak drama, tapi di ruang ganti dan lapangan, dialah bos sebenarnya.
Dia bagian penting dari transisi Barça ke era emas, dan jadi pilar pertahanan yang jadi pondasi buat tim impian Johan Cruyff.

Awal Karier: Asal Basque, Tapi Jadi Raja di Catalunya
José Ramón Alexanko lahir 19 Mei 1956 di Barakaldo, wilayah Basque—sama kayak banyak legenda Spanyol lain. Tapi kariernya malah lebih bersinar di Catalunya, bukan di klub Basque seperti Athletic Bilbao.
Dia debut profesional bareng Athletic Bilbao, dan cepat banget naik ke tim utama.
Bek tengah yang tenang, taktis, dan selalu fokus. Tapi pada tahun 1980, FC Barcelona berhasil ngerayu dia buat gabung.
Dan… di sanalah dia jadi ikon.
Barcelona: Dua Dekade Loyal, Jadi Tembok dan Pemimpin
Alexanko gabung ke Barça pada tahun 1980 dan langsung nge-lock posisi bek tengah. Tapi bukan cuma sebagai pemain, dia pelan-pelan tumbuh jadi kapten dan mentor tim.
Bayangin aja, dia main selama 13 musim, dari era awal yang penuh tekanan sampai ke masa keemasan Dream Team.
Torehan bareng Barcelona:
- 4x La Liga
- 3x Copa del Rey
- 2x Piala Liga
- 2x UEFA Cup Winners’ Cup
- 1x Liga Champions (1991–92) – sebagai kapten, boss banget
Dia bukan bek flashy. Tapi kalau striker lawan masuk ke area penalti, dan liat Alexanko berdiri tegap? Lo tahu peluang itu bakal mental.
Gaya Main: Tenang, Rapi, Tapi Tegas
José Ramón Alexanko punya aura klasik banget sebagai bek:
- Positioning jenius
- Jarang blunder
- Kuat duel udara
- Baca permainan lebih cepat dari lawan
- Gak brutal, tapi tegas
Dia bukan tipe yang sliding tackle 5 meter buat viral. Tapi striker lawan sering “ilang” selama 90 menit waktu lawan Barça, karena Alexanko udah nangkep semua gerakannya dari awal.
Dream Team Era: Kapten Tim Johan Cruyff
Waktu Johan Cruyff masuk dan mulai ngebentuk Dream Team Barça, Alexanko langsung dipercaya buat pakai ban kapten.
Bayangin, tim yang isinya Ronald Koeman, Pep Guardiola muda, Michael Laudrup, Hristo Stoichkov—semua jago teknik dan punya ego tinggi—dan Alexanko jadi sosok yang nyatuin semuanya.
Dia bukan cuma pemain di lapangan, tapi juga:
- Mentor buat pemain muda
- Orang kepercayaan pelatih
- Penjaga stabilitas ruang ganti
Waktu Barça akhirnya menang Liga Champions pertama dalam sejarah (1992), Alexanko angkat trofi itu sebagai kapten. Sebuah bukti kalau perannya bukan tempelan, tapi vital banget.
Timnas Spanyol: Singkat Tapi Solid
Alexanko juga sempat main buat Timnas Spanyol, meski gak sepanjang karier klubnya. Dia tampil 34 kali dan masuk skuad:
- Piala Dunia 1982
- UEFA Euro 1980
Spanyol waktu itu belum dominan di level internasional, tapi Alexanko tetap nunjukin kualitas dan stabilitas yang bikin dia tetap dihargai di level tertinggi.
Pensiun & Karier Manajerial: Masih Setia ke Sepak Bola
Setelah pensiun tahun 1993, Alexanko gak langsung ninggalin dunia bola. Dia aktif di balik layar, baik di akademi maupun struktur manajemen klub.
Beberapa hal yang dia lakuin:
- Jadi direktur akademi La Masia
- Terlibat di proyek pengembangan pemain muda
- Sempat bekerja di Valencia CF sebagai direktur olahraga
- Kembali ke Barça sebagai bagian struktur teknis era Joan Laporta
Dia adalah contoh legenda yang gak cuma berjasa di masa main, tapi juga ngebentuk generasi berikutnya.
Karakter: Kalem di Luar, Singa di Dalam
Salah satu hal yang bikin Alexanko unik:
Dia bukan pemain yang banyak bicara, tapi punya aura pemimpin yang bikin pemain lain ngikutin.
Dia tuh semacam “sosok ayah” di tim—tenang, dewasa, dan kalau marah, semua langsung nurut.
Dia bukan influencer, bukan bintang media. Tapi dia adalah bek sejati dan kapten ideal.
Apa yang Bisa Kita Belajari dari José Ramón Alexanko?
- Leadership itu bukan soal volume suara, tapi kehadiran.
Alexanko nunjukin lo bisa mimpin tanpa harus teriak-teriak. - Konsistensi > viral.
Dia gak nyari sorotan, tapi tetap dipanggil legenda. - Pemain penting kadang gak kelihatan di highlight.
Tapi tim besar selalu punya sosok kayak Alexanko di belakang layar.
Legacy: Pilar, Pemimpin, dan Pendiam yang Jadi Legenda
José Ramón Alexanko adalah contoh klasik dari pemain yang kerja diam-diam tapi dampaknya masif.
Dari debut di Basque, jadi ikon di Camp Nou, lalu kembali membangun akademi buat masa depan—full circle.
Kalau Barça bangga punya sejarah hebat, Alexanko salah satu arsiteknya.